WARTALAPOR - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan perusahaan energi dari Turki, Zorlu Enerji Elektrik Üretim A. Ş. Penandatanganan ini berlangsung di Ankara, Turki, pada Kamis (10/04/2025), dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki İbrahim Yumaklı. Kegiatan ini bagian dari Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan The Foreign Economic Relations Board of Turkey (DEIK).
Kolaborasi ini menjadi langkah nyata untuk mendorong kerja sama antara Indonesia dan Turki di sektor energi baru dan terbarukan melalui studi bersama proyek panas bumi. Ini merupakan upaya untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah izin milik Zorlu Enerji di Turki.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Julfi Hadi menyatakan bahwa JSA ini akan melihat potensi kerja sama pengembangan panas bumi yang dapat memperkuat strategi kedua negara menuju transisi energi bersih global. Julfi menekankan bahwa sistem energi bersih yang berdaulat dan stabil sangat penting, dan panas bumi adalah kunci untuk ini.
Kesepakatan ini adalah tindak lanjut dari Nota Kerja Sama yang ditandatangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki pada kunjungan Presiden Erdogan pada Februari 2025. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat ketahanan energi.
Indonesia memiliki cadangan panas bumi mencapai 24 gigawatt (GW), memberikan potensi besar untuk transisi energi bersih. Zorlu Enerji, sebagai pemain utama di industri panas bumi Turki, sangat mendukung kerja sama ini karena kedua negara memimpin industri ini di tingkat global.
Dalam peta jalan transisi energi, panas bumi adalah sumber energi bersih yang selalu tersedia. PGEO menargetkan peningkatan kapasitas terpasang menjadi 1,7 GW pada 2034. JSA ini diharapkan untuk memperkuat kerja sama strategis dan mendorong pengembangan sektor energi baru dan terbarukan di Indonesia, termasuk menjalankan diversifikasi bisnis hijau.
Narasumber https://wartalapor.blogspot.com/