Rabu, 07 Mei 2025

Krisis di Eropa Timur: Pengunduran Diri PM Rumania Goyahkan Kepercayaan NATO-UE

 


WARTALAPOR - Gejolak politik kembali mengguncang Rumania setelah Perdana Menteri Marcel Ciolacu mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (5/5/2025), sehari setelah calon dari koalisi pemerintah yang dipimpinnya tersingkir dalam putaran pertama pemilu presiden. 


George Simion, pemimpin oposisi sayap kanan yang anti-Uni Eropa dan skeptis terhadap NATO, menang telak dan melaju ke putaran kedua. "Kami menarik diri dari koalisi ini. Koalisi ini tidak lagi sah," ujar Ciolacu kepada wartawan usai pertemuan internal Partai Sosial Demokrat (PSD) yang dipimpinnya. Mundurnya Ciolacu mengakhiri koalisi pro-Barat yang berkuasa, meskipun para menteri kabinet akan menjabat sementara hingga terbentuk mayoritas baru setelah putaran kedua pemilu pada 18 Mei. 


Dalam pemungutan suara, George Simion dari partai Aliansi untuk Persatuan Rumania (AUR) meraih sekitar 41% suara, melawan Wali Kota Bucharest, Nicusor Dan, dalam pertarungan penentu nanti. Kandidat koalisi pemerintah, Crin Antonescu, hanya menempati posisi ketiga, menjadi pukulan bagi Ciolacu dan koalisinya. 


Kekhawatiran muncul dari pengamat politik dan pelaku pasar. Jika Simion menang, Rumania bisa mengalami isolasi diplomatik dan penurunan investasi. Cristian Pirvulescu menyatakan, "Masalahnya bukan hanya Rumania, tapi juga Uni Eropa. " Rumania memiliki sistem presidensial semi-eksekutif, di mana presiden memegang banyak kekuasaan, termasuk hak veto dalam pengambilan suara penting di Uni Eropa. 


Saat ini, Rumania menghadapi pemerintahan interim dan defisit anggaran yang besar. Pemilu kali ini merupakan pengulangan dari pemilu sebelumnya yang dibatalkan karena tuduhan campur tangan asing. OSCE menilai pemilu diselenggarakan dengan efisien namun menyoroti lemahnya transparansi.



Narasumber https://wartalapor.blogspot.com/

www.slot-500.org

www.slot1000k.com

www.bet-888.org