WARTALAPOR - Amerika Serikat (AS) mendorong India dan Pakistan untuk menghindari konflik di Kashmir setelah serangan penembakan massal terhadap turis di wilayah yang sedang disengketakan. Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa AS berharap Pakistan akan membantu menangkap militan yang bertanggung jawab atas serangan itu, yang beroperasi dari wilayah Pakistan. Vance juga meminta India untuk bertindak hati-hati agar ketegangan tidak meningkat menjadi perang.
Vance menyatakan harapan agar India menanggapi serangan teroris tanpa memicu konflik yang lebih besar. Ia juga mengharapkan Pakistan untuk bekerja sama dengan India dalam mengatasi ancaman teroris. Pernyataan ini didukung oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang sebelumnya berbicara dengan pejabat tinggi dari kedua negara dan meminta mereka untuk bekerja sama dalam meredakan ketegangan. Dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri India, Rubio mengungkapkan rasa duka cita atas hilangnya nyawa dalam serangan tersebut dan menegaskan komitmen AS untuk membantu India melawan terorisme.
Rubio juga menekankan perlunya tindakan tegas terhadap terorisme dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Pakistan. Kekhawatiran akan konflik lebih luas meningkat setelah pernyataan Menteri Informasi Pakistan mengenai informasi intelijen mengenai rencana militer India terhadap Pakistan.
Insiden pada 22 April lalu menyebabkan 26 warga sipil tewas di Pahalgam, dan sejak itu, kedua negara terlibat dalam saling serang. India menutup wilayah udaranya untuk penerbangan dari Pakistan, sedangkan Pakistan menembak jatuh pesawat nirawak India di wilayah Kashmir. Ketegangan juga meningkat di sepanjang perbatasan dengan baku tembak yang terjadi selama tujuh malam berturut-turut.
Narasumber https://wartalapor.blogspot.com/